Sabtu, 25 Oktober 2014

Metode Pelatihan

Pada posting-an saya kali ini akan membahas singkat perkuliahan Manajemen Diklat tentang metode-metode pelatihan pada hari Senin, 20 oktober 2014 yang lalu. Seperti biasa dosen kami, Pak Amril mempertanyakan point-point pembahasan kepada para mahasiswa yang menyajikan topik 5 ini masing-masing tiap kelompok. Berikut adalah resumenya:

PENGERTIAN METODE
Metode berasal dari bahasa yunani “Methodos” yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Nah, objek yang dibahas tentunya pelatihan itu sendiri. Fungsi metode dalam pelatihan yaitu sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

METODE-METODE PELATIHAN
1. Pendekatan Kognitif
            -Metode Ceramah       : salah satu cara yang paling murah, hemat waktu untuk mempresentasikan informasi yang sangat banyak secara efisien dalam cara yang terorganisasi. Metode ini membutuhkan trainer yang terlibat untuk berkomunikasi dengan kata-kata lisan kepada peserta pelatihan. Metode ceramah pun digunakan untuk mendukung metode pelatihan yang lain seperti pemodelan perilaku dan teknik berbasis-teknologi.
            - Metode Demonstrasi: salah satu cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian.  Metode ini begitu mudah bagi manajer dalam mengajarkan pegawai baru mengenai aktivitas nyata melaui suatu tahap perencanaan dari “Bagaimana dan apa sebab” pegawai mengerjakan pekerjaan yang ia kerjakan. Metode ini juga menunjukkan kepada peserta cara mengerjakan suatu tugas, karena dikombinasikan dengan alat bantu belajar seperti gambar-gambar, teks materi, ceramah, diskusi.
            -Metode Diskusi          : dalam cara ini, bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan kesempatan untuk memperoleh umpan balik, klarifikasi dan berbagai sudut pandang oleh partisipasi aktif terdorong. Cara ini melibatkan trainer berkomunikasi dua arah dengan peserta pelatihan, dan peserta pelatihan berkomunikasi satu sama lain.
            - Computer Based Training (CBT) : merupakan alat pelatihan yang berperan sebagai media yang berbasis CD/LAN/WEB. Mengintegrasikan penggunaan teks, foto, video, grafik, animasi, dan suara dalam membuat lingkungan pelatihan yang lengkap tempat para peserta mampu berinteraksi. Melihat bahwa penggunaan komputer sangatlah informatif dan praktis.
2. Pendekatan perilaku
            - Behavioral Modeling          : suatu pendekatan yang bertujuan untuk mengamati perilaku manusia yang digambarkan melalui bentuk permodelan yang menggunakan pendekatan kognitif sehingga cukup mudah diperlajari dan digunakan oleh oranglain.
- Business Games & Simulation: pendekatan ini digunakan oleh trainer sebagai latihan belajar, dan sebagai alat pemecahan masalah dan evaluasi. Bertujuan untuk mengembangkan atau memperhalus keterampilan memecahkan masalah dan mengambil keputusan. Akan tetapi, teknik ini cenderung lebih memfokuskan pada keputusan manajemen bisnis.   Simulasi digunakan untuk mengeksplorasi dan memecahkan masalah yang sebenarnya bagi organisasi dalam proses pengajaran.
- Case Studies                         : studi kasus bertujuan untuk membantu peserta pelatihan mempelajari keterampilan analisis dan pemecahan masalah dengan menyajikan cerita (kasus) mengenai orang dalam organisasi yang menghadapi masalah atau keputusan. Selain itu, dapat menambah kemampuan kepemimpinan manajer, karena sederhana, penggunaan waktu relatif singkat dan biaya yang di keluarkan uga murah.
- In Basket Techique              : Sasaran teknik ini adalah menilai kemampuan peserta pelatihan menetapkan prioritas, merencanakan, mengumpulkan informasiyang relevan dan membuat keputusan.
- Role Plays                            : bermain peran artinya peserta ditugaskan untuk memerankan individu tertentu yang digambarkan dalam suatu episode dan diminta untuk menanggapi para peserta lain yang berbeda perannya. Teknik ini merupakan suatu peralatan yang memungkinkan para karyawan (peserta latihan) untuk memainkan berbagai peran yang berbeda. Efektivitas metode ini sangat bergantung pada kemampuan peserta untuk memainkan peranan (sedapat mungkin sesuai dengan realitas) yang ditugaskan kepadanya. Teknik role playing dapat mengubah sikap peserta.

Sekian laporan perkuliahan ini, semoga bermanfaat. J


Tidak ada komentar:

Posting Komentar